Harga minyak tergelincir setelah kesepakatan OPEC+ melonggarkan pasokan, Kamis (16/7)


PT KP PRESS - Harga minyak turun pada perdagangan Kamis (16/7) pagi. OPEC dan sekutu seperti Rusia sepakat untuk mengurangi pembatasan pasokan dari Agustus, meskipun penurunan itu didukung oleh harapan peningkatan permintaan minyak Amerika Serikat (AS). Melansir Reuters pukul 07.51 WIB,  harga minyak mentah Brent turun 13 sen atau 0,3% pada US$ 43,66 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 18 sen atau 0,4% menjadi US$ 41,02 per barel. Kedua patokan harga minyak mentah naik 2% pada hari sebelumnya, dibantu oleh penurunan persediaan minyak mentah AS.

KONTAK PERKASA FUTURES - OPEC+, sepakat pada hari Rabu untuk mengurangi skala pengurangan produksi minyak dari Agustus karena ekonomi global perlahan pulih dari pandemi corona. OPEC + telah memangkas produksi sejak Mei sebesar 9,7 juta barel per hari, atau 10% dari pasokan global, tetapi mulai Agustus, pengurangan secara resmi akan berkurang menjadi 7,7 juta barel per hari hingga Desember. "Beberapa investor mengambil aksi untung setelah keputusan OPEC +, tetapi imbang besar dalam minyak mentah AS memberikan beberapa dukungan," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Co.

PT KONTAK PERKASA - Data dari Administrasi Informasi Energi menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 7,5 juta barel pekan lalu, menyusut jauh lebih banyak dari penurunan 2,1 juta barel yang diperkirakan oleh para analis dalam jajak pendapat Reuters. Meskipun ada kesepakatan resmi OPEC +, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pengurangan produksi pada Agustus dan September akan mencapai sekitar 8,1 juta-8,3 juta barel per hari, lebih dari jumlah utama.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Itu karena negara-negara dalam kelompok yang kelebihan produksi awal tahun ini akan mengimbangi dengan melakukan pemotongan tambahan Agustus-September, kata menteri. Namun, harga minyak diperkirakan akan tetap statis karena kenaikan minyak mentah yang diproses oleh kilang kemungkinan akan mengimbangi volume pasokan yang lebih tinggi, kata Rystad Energy dalam sebuah catatan.

Source : kontan.co.id