- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak melanjutkan penurunan ke level terendah dalam delapan
pekan terakhir. Jumat (4/10) pukul 7.05 WIB, harga minyak west texas
intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2019 di New York Mercantile
Exchange berada di US$ 52,35 per barel. Harga minyak WTI ini
turun tipis 0,19% dari harga penutupan kemarin. Harga minyak acuan
Amerika Serikat (AS) ini turun dalam sembilan hari perdagangan
berturut-turut atau dua pekan penuh.
PT KONTAK PERKASA - Dalam sembilan hari perdagangan, harga minyak WTI melorot 10,73%. Penurunan harga minyak dalam dua hari terakhir ini cenderung melandai. Kemarin, data ISM menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor jasa AS mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir. Sementara survei purchasing manager menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan di sejumlah wilayah terbesar AS mencapai level terendah dalam lima tahun terakhir.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Harga minyak bermasalah dari sisi supply dan demand. Stok minyak memperlihatkan sisi suplai, data ekonomi dari sisi permintaan. Keduanya berada pada sisi yang salah." kata Bob Yawger, director of energy futures Mizuho New York kepada Reuters. Harapan pasar akan kenaikan harga minyak berasal dari negosiasi dagang antara AS dan China pekan depan. "Tapi pembicaraan dagang AS-China masih menjadi variabel yang tidak diketahui, yang hanya menawarkan sedikit dukungan," kata Stephen Innes, market strategist AxiTrader.
Sementara itu, harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2019 di ICE Futures pagi ini menguat 0,19% ke US$ 57,82 per barel. Kenaikan harga ini melanjutkan kenaikan tipis kemarin setelah harga minyak menyentuh level terendah dalam delapan pekan terakhir.
Harga minyak brent turun 9,27% dalam dua pekan terakhir.
Source : kontan.co.id
PT KONTAK PERKASA - Dalam sembilan hari perdagangan, harga minyak WTI melorot 10,73%. Penurunan harga minyak dalam dua hari terakhir ini cenderung melandai. Kemarin, data ISM menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor jasa AS mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir. Sementara survei purchasing manager menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan di sejumlah wilayah terbesar AS mencapai level terendah dalam lima tahun terakhir.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Harga minyak bermasalah dari sisi supply dan demand. Stok minyak memperlihatkan sisi suplai, data ekonomi dari sisi permintaan. Keduanya berada pada sisi yang salah." kata Bob Yawger, director of energy futures Mizuho New York kepada Reuters. Harapan pasar akan kenaikan harga minyak berasal dari negosiasi dagang antara AS dan China pekan depan. "Tapi pembicaraan dagang AS-China masih menjadi variabel yang tidak diketahui, yang hanya menawarkan sedikit dukungan," kata Stephen Innes, market strategist AxiTrader.
Sementara itu, harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2019 di ICE Futures pagi ini menguat 0,19% ke US$ 57,82 per barel. Kenaikan harga ini melanjutkan kenaikan tipis kemarin setelah harga minyak menyentuh level terendah dalam delapan pekan terakhir.
Harga minyak brent turun 9,27% dalam dua pekan terakhir.
Source : kontan.co.id
- Get link
- X
- Other Apps