Motor Listrik Buatan Indonesia Masih Belum Bisa Mendunia

PT KONTAK PERKASA - Elektrifikasi telah menstimulus berbagai perusahaan rintisan untuk ikut bermain di pasar kendaraan listrik. Di Indonesia sendiri kini sudah ada merek motor listrik buatan anak bangsa seperti Gesits dan SDR. Meski begitu, motor ini hanya akan berkutat di pasar lokal karena belum memenuhi standar Internasional United Nation Regulation nomor 136 atau disebut UN R136. Standar itu perlu dikantongi jika ingin produk buatan anak bangsa mendapatkan apresiasi dari dunia.

PT KONTAK PERKASA - Indonesia sendiri sebenarnya belum punya pakem yang penyetaraan untuk standar spesifikasi motor listrik. Oleh karena itu untuk pemasaran motor listrik buatan lokal bisa saja dilakukan namun terbatas untuk pasar domestik. "Kita kan belum ada standar di kita, UN R136 kan global. Kalau yang kita (pasar domestik) bisa atur sendiri. Kalau kita mau ekspor mau nggak mau (ikut UN R136), kalau mau pake sendiri boleh. Di China pun sama ada kelas pemakaian domestik ada pemakaian ekspor," papar Ahli Teknik Ketenagalistrikan ITB, Agus Purwadi dalam acara The Demonstration Project to Increase Energy Efficiency Through Utilization of Electric Vehicle and Mobile Battery Sharing di Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).

Salah satu penghambat motor listrik Indonesia belum mengaplikasikan standar itu adalah masalah biaya. Saat ini di Indonesia motor listrik yang sudah dinilai berstandar UN R136 adalah Honda PCX Electric. "Belum karena mahal, kalau itu kan beda. Itu pakai Jepang (Honda PCX Electric) sudah pakai UN R136 dan dia pun nggak jual masih sistem sewa," tambah Agus.

Untuk standar motor listrik pun di Indonesia sebaiknya tidak begitu ketat dan bersaing dengan pemain besar. Dengan begitu, produk buatan dalam negeri dapat mendapatkan pangsa pasar domestik meski tak bisa diekspor. "Kalau bayangin kami standar bisa jadi bumerang karena kalau terlalu ketat kita nggak bisa bergerak nggak bisa pakai produk lokal, tapi kalau mau ekspor mau nggak mau pilihannya itu aja. Selama kita mau proteksi dalam sendiri boleh," pungkas Agus.




Source : detik.com