Saham AS turun walau S&P naikan prospek kredit AS

perkasa bandung
Bloomberg (10/06) – Saham-saham AS turun menyusul kenaikan dua hari terbesarnya untuk Standard & Poor 500 sejak Januari karena para investor menimbang langkah dari perusahaan pemeringkat, S & P untuk meningkatkan prospek utang Amerika dan data ekonomi China meleset dari perkiraan.

Index S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen menjadi 1,642.81 pada pukul 4 pm di New York, setelah naik sebanyak 0,3 persen sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 9,53 poin, atau 0,1 persen, ke posisi 15,238.59.

Prospek peringkat kredit AA + AS meningkat  dari negatif menjadi stabil oleh Standard & Poor, yang mengutip surutnya risiko fiskal. S & P, perusahaan pemeringkat kredit terbesar di dunia telah memangkas peringkat kredit AS dari level tertinggi, AAA pada Agustus 2011 lalu, memberikan kontribusi untuk kekalahan pasar saham global dan mengirim imbal hasil obligasi Treasury ke rekor terendahnya.

The Fed Bank of St Louis, James Bullard mengatakan bahwa inflasi berada di bawah target bank sentral sebesar 2 persen memberikan garansi memperpanjang yang 'agresif' terhadap penggunaan pembelian obligasi untuk memacu pertumbuhan dan menurunkan pengangguran.

Sementara 'kondisi pasar tenaga kerja telah membaik sejak musim panas lalu,' kata Bullard dalam sambutannya untuk siap melakukan diskusi panel di Montreal, 'pembacaan inflasi cukup rendah yang mungkin berarti bahwa Komite bank sentral dapat mempertahankan program stimulus yang agresif untuk jangka waktu yang lebih lama.'

Produksi industri China naik kurang dari perkiraan 9,2 persen bulan lalu, sementara gain ekspor berada di level terendah 10 bulan dan impor turun. (brc)