- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
New York, Bloomberg (11/06) – Saham-saham AS jatuh pada perdagangan
Selasa, membuat Indeks Standard & Poor 500 berada di level rendah
untuk hari kedua setelah merespon hasil rapat kebijakan Bank of Japan
(BOJ) dimana Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa ia
melihat adanya kebutuhan untuk memperluas stimulus moneter dengan
segera.
Index S & P 500 turun sebesar 1 persen menjadi 1,626.13 pada pukul 4 pm di New York, sementara Index Dow Jones Industrial Average tergelincir 116,57 poin, atau 0,8 persen, ke posisi 15,122.02.
Index S & P 500 turun sebesar 1 persen menjadi 1,626.13 pada pukul 4 pm di New York, sementara Index Dow Jones Industrial Average tergelincir 116,57 poin, atau 0,8 persen, ke posisi 15,122.02.
'Pasar menjadi kecanduan stimulus moneter,' kata Erik Davidson, wakil kepala investasi untuk Wells Fargo Private Bank di San Francisco, dalam sebuah wawancara telepon. 'Setiap ada perasaan bahwa stimulus moneter akan diperlambat atau diberhentikan, dan mau di mana saja termasuk yang terjadi di Jepang, tetapi hanya berdasarkan pada margin Jepang tidak akan menjadi lebih agresif adalah alasan untuk kekhawatiran.'
Pembuat kebijakan BOJ menahan diri dari memperluas alat-alat mereka untuk mengatasi volatilitas pasar obligasi pasar dan terjebak dengan janji yang telah di keluarkannya pada April lalu untuk meningkatkan basis moneter senilai 60 – 70 trilyun yen (US $ 713 milyar) per tahun. Bank sentral tetap mempertahankan kebijakan fasilitas pinjaman dengan suku bunga tetap satu tahun yang tak berubah dan Kuroda mengatakan bahwa BOJ akan mempertimbangkan operasional pendanaan yang lebih lama jika diperlukan. (brc)
- Get link
- X
- Other Apps