- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
New York, GN (12/04) – Wall Street ditutup melemah tipis, Jumat,
sekaligus menghentikan rentetan pencapaian rekor tertinggi dalam
beberapa sesi terakhir. Kondisi ini disebabkan oleh lemahnya data
penjualan ritel dan sentimen kepercayaan konsumen AS.
Di pasar komoditas, minyak mentah mengakhiri perdagangan Jumat di level terendah sejak awal Maret akibat tekanan dari jatuhnya sentimen kepercayaan konsumen AS, penjualan ritel dan penurunan proyeksi pertumbuhan permintaan energi tahun ini. Harga minyak mentah untuk kontrak Mei anjlok US$2,22, atau 2,4%, menjadi US$91,29 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di pasar komoditas, minyak mentah mengakhiri perdagangan Jumat di level terendah sejak awal Maret akibat tekanan dari jatuhnya sentimen kepercayaan konsumen AS, penjualan ritel dan penurunan proyeksi pertumbuhan permintaan energi tahun ini. Harga minyak mentah untuk kontrak Mei anjlok US$2,22, atau 2,4%, menjadi US$91,29 per barel di New York Mercantile Exchange.
Awan kelabu juga menghinggapi pasar emas. Harga emas mengalami tekanan berat, sehingga harus tergerus4% dan ditutup di level terendah dalam 21 bulan terakhir.
Kondisi ini masih dipicu oleh penurunan proyeksi harga oleh Goldman Sachs, yang membuat investor hilang kepercayaan pada logam mulia ini sebagai investasi safe haven.
Emas untuk pengiriman Juni merosot US$63,50, atau 4,1%, menjadi US$1.501,40 per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange, setelah sempat terperosok hingga level terendah US$1.491,40. Harga emas telah jatuh 4,7% dalam sepekan ini.
Goldman Sachs telah menurunkan proyeksi harga emas untuk 2013 menjadi US$1.545 per troy ons, turun dari proyeksi sebelumnya di US$1.610. Emas bersama dengan komoditas lain, termasuk minyak mentah, mengalami tekanan menyusul lemahnya data ekonomi AS dan sebagai dampak psikologis dari potensi penjualan cadangan emas oleh Siprus guna mendukung upaya mengatasi krisis. (rf)
- Get link
- X
- Other Apps