Minyak Naik Karena Investor Menilai Respons Terhadap Kenaikan Tipis OPEC+

 


PT KP PRESS - Minyak menguat di perdagangan Asia karena investor menilai potensi respons pasokan dari AS terhadap kenaikan bertahap produksi dari OPEC+, yang mungkin termasuk pelepasan cadangan strategis.

KONTAK PERKASA FUTURES - Kontrak berjangka di New York naik mendekati $80 per barel setelah kehilangan lebih dari 6% selama tiga sesi terakhir. Setelah pertemuan singkat, aliansi sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada bulan Desember, mempertahankan laju kenaikan bulanan yang moderat. Gedung Putih sedang mempertimbangkan berbagai alat untuk menopang harga, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional setelah keputusan OPEC+.

PT KONTAK PERKASA - Presiden Joe Biden telah memimpin seruan agar OPEC+ menambah lebih banyak barel untuk menahan harga minyak yang tinggi, yang ia tuduh sebagai penyebab tekanan inflasi. AS sedang mencari peningkatan sebanyak dua kali lipat dari jumlah yang disepakati dan telah menjadi salah satu konsumen utama yang sebelumnya meningkatkan prospek memanfaatkan cadangan strategis mereka sendiri jika aliansi tidak menjalankan seruan untuk meningkatkan pasokan.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Minyak telah reli ke tertinggi multi-tahun karena ekonomi utama termasuk AS dan China pulih dari pandemi, dengan BP Plc memperkirakan permintaan global telah pulih di atas level pra-virus 100 juta barel per hari. OPEC+ telah mengutip risiko dari wabah yang sedang berlangsung karena pendekatannya yang hati-hati.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik 1,2% menjadi $79,77 per barel di New York Mercantile Exchange pada 09:02 di Singapura setelah turun 2,5% pada hari Kamis.

Harga turun 4,6% minggu ini.

Brent untuk pengiriman Januari naik 0,9% menjadi $81,24 di ICE Futures Europe exchange setelah jatuh 1,8% pada hari Kamis.

 

 

 

Sumber : PT KP Press