- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
PT KP PRESS - Harga minyak pagi ini menguat lagi melanjutkan kenaikan sejak
pertengahan pekan lalu. Senin (20/1) pukul 7.19 WIB, harga minyak west
texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 di New York
Mercantile Exchange berada di US$ 59,25 per barel, naik 1,21% ketimbang
harga penutupan akhir pekan lalu. Sedangkan harga minyak brent
untuk pengiriman Maret 2020 di ICE Futures berada di US$ 65,76 per
barel, naik 1,43% ketimbang akhir pekan lalu.
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak menguat setelah pemblokiran ekspor di pelabuhan Libya yang akan mengurangi pasokan negara ini sekitar 800.000 barel per hari. Bloomberg melaporkan, pemblokiran pelabuhan ini pun menyebabkan perusahaan minyak nasional Libya menyatakan force majeure pada kontrak pengiriman.
PT KONTAK PERKASA - Menurut jurubicara National Oil Corporation, produksi minyak Libya hanya akan mencapai 72.000 barel per hari setelah tangki penyimpanan penuh. Angka ini merosot dari produksi 1,2 juta barel per hari pada Sabtu. Menurut data Bloomberg, ini adalah level produksi terendah sejak Agustus 2011.
Produksi lainnya berasal dari ladang lepas pantai dan ladang minyak Wafa. Menurut sumber, ladang Sharara yang memompa 300.000 barel per hari akan berhenti produksi setelah tangki penuh.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Produksi mulai menurun setelah komandan militer timur Khalifa Haftar memblokir pelabuhan ekspor. "Ini adalah gangguan terkait kebijakan. Akan ada pembalikan cepat jika ada solusi politik," kata Edward Bell, director of commodity research Emirates NBD PJSC kepada Bloomberg.
Selain itu, Irak menghentikan sementara pekerjaan di sebuah lapangan minyak pada Minggu (19/1) dan pasokan dari lokasi produksi kedua karena risiko kerusuhan yang meluas di negara produsen terbesar kedua OPEC ini. Desember lalu, Irak memproduksi minyak 4,65 juta barel per hari.
Potensi gangguan pasokan in memanaskan harga minyak yang mulai menanjak setelah kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan China pekan lalu. Harga minyak menanjak seiring dengan harapan bahwa impor minyak China akan meningkat.
Source : kontan.co.id
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak menguat setelah pemblokiran ekspor di pelabuhan Libya yang akan mengurangi pasokan negara ini sekitar 800.000 barel per hari. Bloomberg melaporkan, pemblokiran pelabuhan ini pun menyebabkan perusahaan minyak nasional Libya menyatakan force majeure pada kontrak pengiriman.
PT KONTAK PERKASA - Menurut jurubicara National Oil Corporation, produksi minyak Libya hanya akan mencapai 72.000 barel per hari setelah tangki penyimpanan penuh. Angka ini merosot dari produksi 1,2 juta barel per hari pada Sabtu. Menurut data Bloomberg, ini adalah level produksi terendah sejak Agustus 2011.
Produksi lainnya berasal dari ladang lepas pantai dan ladang minyak Wafa. Menurut sumber, ladang Sharara yang memompa 300.000 barel per hari akan berhenti produksi setelah tangki penuh.
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Produksi mulai menurun setelah komandan militer timur Khalifa Haftar memblokir pelabuhan ekspor. "Ini adalah gangguan terkait kebijakan. Akan ada pembalikan cepat jika ada solusi politik," kata Edward Bell, director of commodity research Emirates NBD PJSC kepada Bloomberg.
Selain itu, Irak menghentikan sementara pekerjaan di sebuah lapangan minyak pada Minggu (19/1) dan pasokan dari lokasi produksi kedua karena risiko kerusuhan yang meluas di negara produsen terbesar kedua OPEC ini. Desember lalu, Irak memproduksi minyak 4,65 juta barel per hari.
Potensi gangguan pasokan in memanaskan harga minyak yang mulai menanjak setelah kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan China pekan lalu. Harga minyak menanjak seiring dengan harapan bahwa impor minyak China akan meningkat.
Source : kontan.co.id
- Get link
- X
- Other Apps