- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
KONTAK PERKASA FUTURES - Hari ini, tepat 14 tahun lalu,
Pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 mengalami kecelakaan pada
Senin pagi, 5 September 2005. Harian Kompas, 6 September 2005 mencatat, pesawat
jenis Boeing 737-200 tersebut jatuh dan meledak di Jalan Jamin Ginting, kawasan
Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara sesaat setelah lepas landas dari
Bandara Polonia pada pukul 10.06. "Awalnya terdengar deru keras pesawat.
Hanya sesaat, tiba-tiba terdengar ledakan keras dari arah bandara.
KONTAK PERKASA FUTURES - Belum sempat
berpikir apa yang terjadi, saya melihat badan pesawat Mandala yang dibalut
bunga api meluncur deras tak karuan dari arah landasan dan jatuh persis di sisi
kanan jalur Jalan Jamin Ginting," ujar salah satu warga, Ana boru Tarigan.
Ia melanjutkan, serpihan yang disertai bunga api tersebut beterbangan ke
mana-mana dan berhamburan di Jalan Jamin Ginting, atau sekitar 100 meter dari
Pasar Pagi Padang Bulan.
Akibatnya, tak hanya penumpang dan
awak pesawat yang turut menjadi korban, warga yang berada di sekitar lokasi
kejadian juga meninggal di lokasi. Para korban terdiri dari penghuni rumah,
pemilik warung, pengayuh becak, serta pejalan kaki. Kejadian ini menewaskan 149
orang termasuk penumpang dan awak serta 50 orang warga di sekitar lokasi
kejadian. Sementar 18 orang penumpang dinyatakan selamat.
Di antara penumpang
pesawat yang tewas, tercatat Gubernur Sumatera Utara yang menjabat kala itu,
Tengku Rizal Nurdin juga menjadi korban. Tengku Rizal awalnya akan menghadiri
rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain Tengku
Rizal, ada pula dua anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumut, Abdul Halim Harahap
dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara periode tahun
1988-1998. Sebagai penghormatan, seusai makan malam, Presiden SBY mengajak
semua peserta rapat berdiri untuk mengheningkan cipta, mengenang arwah para
korban kecelakaan pesawat Mandala Air, terutama Rizal Nurdin.
Saat mengheningkan cipta, kursi yang
awalnya disiapkanu Gubernur Sumut itu dibiarkan kosong di sisi kanan presiden
setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Koordinator
Perekonomian, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan Nasional,
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, dan Panglima TNI. Presiden saat itu
menyebut, Rizal Nurdin sebagai salah satu putra terbaik bangsa dan sahabat
dalam tugas-tugas kenegaraan.
Kronologi kejadian
Pesawat berpenumpang penuh itu
mengalami gagal take off. Pesawat tersebut tiba-tiba saja meledak, menabrak,
dan melindas apa saja yang ada di depannya. Setelah itu, badan pesawat
menerabas hingga ke permukiman penduduk di seberang ujung landasan. Kejadian
ini kemudian membuat sayap kiri pesawat menghantam toko kelontong yang berada
tepat di batas Bandara Polonia. Hal ini membuat tiga orang yang berada di toko
kelontong tersebut terseret sayap peawat. Pesawat baru berhenti setelah
menabrak tiang listrik di Jalan Jamin Ginting. Kemudian pesawat mengalami
ledakan dengan badan yang patah menjadi dua. Bagian ekor pesawat tertahan di
tiang listrik, sementara bagian depannya terus melaju dan menghantamlima buah
rumah di sekitarnya. Bagian depan pesawat tersebut terbakar habis yang juga
turut membakar lima buah ruko di sekitarnya.
Source : kompas.com
- Get link
- X
- Other Apps