- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Ketika kamu ingin mengundang sebuah band untuk jadi bintang tamu di pensimu, kamu tentu bukan menghubungi frontman
band tersebut, kan. Kalau pun kamu bertemu salah satu anggota band
tersebut di sebuah acara, dan berminat mengundangnya secara langsung,
maka paling-paling dia hanya mengeluarkan empat kata: “Kontak manajer
kami, yah.”
Eits, tunggu dulu, menganggap bahwa kerja seorang manajer band
hanyalah menjawab telpon yang menanyakan ketersediaan jadwal serta
besarnya ongkos yang mesti dibayar untuk memboyong band ke acaranya,
adalah salah besar. Bahkan, booking agent, hanyalah secuil job desk yang diperankan seorang manajer band.
Jadi, apa sih yang dikerjakan manajer band sebelum dan setelah mengangkat telpon?
Kami mengajak Kiki Aulia atau akrab disapa Ucup, manajer Barasuara
untuk menjawabnya. “Manajer band itu kayak blender yang harus bisa
menyatukan banyak rasa (dari para personel band) untuk jadi enak.
Manajer juga bikin plan serta tujuan band, bikin strategi
pemasaran, bertanggung jawab terhadap kehidupan band, ngurusin kontrak,
jadi benteng terdepan ketika band dapat komplain, dan bisa dibilang
semua manajer tuh jadi tempat curhat para pemain band dan orang-orang di
balik layar lainnya,” kata manajer yang udah sukses bikin Barasuara
pentas di 167 panggung selama 2016 kemarin. Termasuk sebagai band
pembuka konser band Tame Impala.
Menurut Wendi Putranto dalam bukunya Music Biz dalam sebuah band tuh senggaknya ada tiga macam manajer. Personal manager, road manager, dan business manager. Nah, manajer band yang sedang kita bicarakan di sini adalah personal manager.
Manajer band itu ya sama aja kayak manajer di kantor-kantor. Kerjanya
merencanakan, mengorganisasi, dan menjaga kelangsungan sebuah band.
Manajer band itu fungsinya sepenting itu, bro. Bahkan, Paul McCartney
pernah bilang bahwa Brian Epstein, manajer bandnya, tuh adalah anggota
kelima The Beatle.
Orang Kepercayaan Band
Sejak mulai memutuskan serius ngeband dan berkarier di dunia musik,
sebuah band atau musisi kudu punya manajer (walaupun manajernya adalah
personel yang merangkap tugas). Alasannya, biar karya dan manajemen bisa
berkembang bersamaaan. Kebanyakan manajer tuh awalnya orang yang sudah
lama dikenal musisi. Wajar aja, karena ngurus manajemen band butuh trust, orang yang udah kenal juga dianggap bisa paham dengan karakter band.
Ucup misalnya, doi udah mulai akrab sama Iga Massardi sejak Iga masih
di Soulvibe. Hingga ketika Iga membentuk Barasuara, Ucup diajak untuk
membantu mengurusi event, dan mencarikan event untuk Barasuara. Dari situ, akhirnya Ucup diajak untuk menjadi manajer band sepenuhnya.
Ikut Andil Dalam Penentuan Harga Band.
Nah, ketika kita mau mengundang band, negosiasi harga pasti
berlangsung dengan si manajer. Harga yang disebut oleh manajer adalah
keputusan bersama dengan para personel band.
Barasuara misalnya, menurut Ucup, sebelum mencapai harganya sekarang
ini, bahkan pernah taruh harga gratis untuk beberapa event. “Di masa
awal, Barasuara oke deh nggak dibayar untuk tampil di event, tapi kami
mainnya saat prime time. Kalau di pensi kira-kira jam 7-8 malam lah,” cerita Ucup.
Kenaikan harga yang dipasang juga nggak drasis. Meningkat seiring
karya Barasuara kian matang dan disukai banyak orang. “Pertimbangan
(harga Barasuara), sekarang ini, kan sekarang karyanya udah ada, dan
penonton yang dihadirkan serta pertunjukan yang disajikan,” lanjut Ucup.
Pembagian Honornya Beragam
Honor tiap pekerja band itu bergantung dari harga band tersebut. Ucup
cerita, pembagiannya sudah dianggarkan. Dari penghasilan itu dibagi
untuk biaya produksi, honor untuk personel band, anggaran promosi, biaya
transportasi, dan honor para manajer serta crew.
Cara pembagian beda-beda di tiap band. Di buku Music Biz,
ditulis bahwa senggaknya ada tiga pola pembagian honor band. Pertama,
15% dari seluruh pemasukan kotor band. Kedua, komisi 15-20% dari seluruh
pemasukan bersih. Ketiga, komisi tetap yang disepakati. Tapi, lagi-lagi
nggak ada standar yang baku dalam menentukan komisi manajer band.
Bisa dimulai sejak sekarang
Seperti yang kamu tahu, industri musik itu nggak pernah sepi apalagi
basi. Nama-nama musisi baru selalu muncul. Apalagi sekarang, untuk
mempublikasikan karya, bisa memanfaatkan jalur indie dan jalur internet.
Nah, setiap musisi-musisi itu pasti butuh yang namanya manajer, kan?!
Kalau kamu emang doyan musik, dan termasuk tipe orang yang suka
ngurus-ngurusin, kamu bisa mulai menawarkan diri ke temen-temenmu atau
teman kakakmu yang mulai keliatan serius ngeband.
“Asiknya jadi manajer band tuh, bisa melihat apa yang diasuhnya
berdiri sampe sekarang dan seperti ini. Gila, manager tuh ada di masa
susah dan senangnya. Terus, gue ngejar biar anak-anak bisa jadi opening band Time Impala. Bisa ngelihat di titik kayak gini aja pasti udah ngerasa bangga banget. Ibarat kata, manager kantor lolos goal-nya bareng anak-anak asuhannya kan seneng banget,” tutup Ucup.
Pengen bermusik tanpa mesti memainkan instrumen? Posisi manajer band cocok untukmu.
Source : hai-online.com
- Get link
- X
- Other Apps