- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
 
 
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara (Sumut), memastikan Sumatera Utara bebas dari peredaran beras plastik atau sintetis, seperti yang ditemukan di Bekasi, Jawa Barat beberapa hari terakhir.
Meski begitu, Disperindag tetap melakukan pengawasan, khususnya terhadap kapal-kapal asal Singapura, yang terindikasi membawa beras plastik tersebut.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut, Roully Tambunan menyebutkan, Sumut relatif aman dari peredaran beras plastik, karena daerah ini tidak melakukan impor beras.
Namun ada kekhawatiran beras-beras sintetis itu justru masuk melalui penyelundupan dari Singapura.
"Sebelum kasus di Bekasi mencuat, kita sudah mendapatkan informasi 
keberadaan beras itu. Katanya beras itu dari Singapura. Makanya, kita 
langsung sweeping ke pasar. Tapi hasilnya nihil," sebutnya.
Hal tersebut dibenarkan Humas Bulog Sumut, Rudi Adlyn. Ia mengatakan 
pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan perintah untuk mengimpor 
beras. Mereka pun belum menemukan ada petani lokal yang menjual beras 
tersebut pada Bulog.
"Beras kita semua masih dari lokal. Belum ada impor. Kalau pun ada, 
biasanya dari Thailand dan Vietnam, bukan dari Singapura. Itu pun tidak 
akan diperjualbelikan secara bebas, kecuali untuk mengendalikan harga 
beras di pasar jika terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi,” jelasnya.
- Get link
- X
- Other Apps