Emas Naik Paska Yellen Kembali Ke Stimulus

Bloomberg (14/11) – Emas naik kedua kalinya paska Ketua Federal Reserve Janet Yellen kembali menerapkan stimulus hingga ekonomi dan pasar tenaga kerja membaik, mengurangi kekhwatiran mengenai program pembelian obligasi bank sentral akan dilakukan secepatnya. Perak mengalami rebound dari level terendahnya sejak bulan Agustus lalu.

Emas Bullion untuk pengiriman langsung naik sebesar 0.4% ke level $1,287.01 per ounce, dan pada level $1,284.66 pukul 8:49 pagi di Singapura. Harga naik sebesar 1.1% kemarin, kenaikan tajam sejak tanggal 22 Oktober lalu, sejalan dengan indeks Bloomberg U.S. Dollar turun 0.4%. Indeks acuan nilai dolar terhadap 10 mata uang lainnya jatuh 0.2% pada hari ini, memangkas kenaikannya di tahun ini ke 3.1%.

Emas telah mengalami penurunan 23% di tahun 2013 sebagi tanda-tanda pemulihan ekonomi yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memulai memangkas pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar, yang menyebabkan dolar menguat.

Emas untuk pengiriman bulan Desember gain sebesar 1.4% ke level $1,286.50 per ounce di Comex, sebelum ditransaksikan pada level $1,284 dan mengakhiri penurunan tajam dalam lima hari berturut-turut sejak enam hari hingga tanggal 6 Agustus lalu. Volume transaksi sebesar 8% diatas rata-rata 100 hari pada waktu ini.

Di China, konsumen emas terbesar kedua di dunia, volume untuk emas murni sebesar 99.99% pada Shanghai Gold Exchange naik ke level 15,413 kilogram kemarin, kenaikan tajam sejak tanggal 11 Oktober.

Perak naik sebesar 0.8% ke level $20.78 per ounce, memangkas penurunan lima hari berturut-turut, dan ditransaksikan pada level $20.731. Harag menyentuh ke level $20.4488 kemarin, level terendah sejak tanggal 9 Agustus.

Platina naik dalm tiga harinya, naik sebesar 0.5% ke level $1,443.43 per ounce. Palladium naik 0.4% ke level $735.38 per ounce, mengakhiri penurunan lima harinya. (bgs)