- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
New York, 27/03 (Bloomberg) – Emas berjangka naik untuk pertama kalinya
dalam empat sesi terakhir pada spekulasi bahwa Federal Reserve akan
mempertahankan stimulus moneternya di tengah tanda-tanda pemulihan yang
terbatas di pasar perumahan AS.
Presiden the Fed Bank of New York, William C. Dudley kemarin menyerukan kebijakan 'akomodatif' untuk memacu perekonomian. Indeks penjualan rumah tertunda turun 0,4 persen menjadi 104,8 pada bulan Februari, berdasarkan rilis data dari National Association of Realtors. Emas menuju penurunan kuartalan kedua beruntun ditengah sinyal bahwa bank sentral akan menurunkan program stimulusnya karena membaiknya perekonomi.
Presiden the Fed Bank of New York, William C. Dudley kemarin menyerukan kebijakan 'akomodatif' untuk memacu perekonomian. Indeks penjualan rumah tertunda turun 0,4 persen menjadi 104,8 pada bulan Februari, berdasarkan rilis data dari National Association of Realtors. Emas menuju penurunan kuartalan kedua beruntun ditengah sinyal bahwa bank sentral akan menurunkan program stimulusnya karena membaiknya perekonomi.
'Data penjualan rumah memberikan support, dan pernyataan Dudley turut membantu,' kata Michael Smith, presiden dari T & K Futures & Options dari Port St Lucie, Florida, dalam sebuah wawancara telepon. 'Selain itu, pasar juga telah banyak tertekan sehingga mungkin ada beberapa pembeli yang mulai muncul pada harga yang rendah ini.'
Di Comex, New York, emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 0,6 persen untuk menetap di $ 1,607.20 per ounce pada pukul 01:42 pm. Logam itu turun 1 persen dalam tiga sesi sebelumnya. Harga belum pernah merosot selama dua kuartal berturut-turut sejak tahun 2001.
Emas, naik 1,8 persen sejak awal bulan Maret, menuju kenaikan bulanan pertama sejak September setelah kekhawatiran krisis utang Eropa mendorong permintaan untuk logam sebagai safe haven.
Perak berjangka untuk pengiriman Mei turun 0,2 persen menjadi $ 28,612 per ounce di Comex. (brc)
- Get link
- X
- Other Apps